ACEH ONE
- BLANGPIDIE - Anggota DPRK, Julinardi meminta dinas kesehatan (Dinkes) setempat tanggung jawab atas insiden pingsannya Muhammad Aufar Marsha (8) seorang murid SDN 1 Blangpidie, seusai disuntik vaksin.

"Saya meminta dinas kesehatan harus bertanggung jawab atas insiden pingsannya murid SD ini," ujar Julinardi kepada Serambi, Sabtu (22/1/2022).

Permintaan itu disampaikan mengingat kondisi kaki kiri Aufar sata ini sulit digerakkan dan telah dirujuk ke RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh pada Jumat (21/1/2022) sore untuk penanganan lebih serius.

"Ini persoalan serius, dinas jangan lempar tanggung jawab, apalagi sampai menyalahkan korban, ini tidak baik," tegas politisi Partai Hanura tersebut.

Harusnya, lanjut Julinardi, dinas kesehatan memberikan pemahaman dan rasa aman kepada pasien dan keluarga pasien.

"Ini penting, agar pihak keluarga lebih nyaman dan tenang," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, seorang murid SDN 1 Blangpidie, di Abdya, Muhammad Aufar Marsha (8) pingsan seusai mendapatkan vaksinasi yang digelar di Lapangan Persada Blangpidie, Rabu (19/1/2022).

Informasi yang diperoleh Serambi, anak dari pasangan Marhaban dan Firda itu datang bersama anak-anak lainnya ke lokasi vaksinasi di Lapangan Persada, sekira pukul 9:00 WIB.

Sekira pukul 10:00 WIB, Aufar mendapat giliran untuk disuntik vaksin.

Seusai divaksin, ia pun pergi menjumpai ibunya yang ikut menemani vaksinasi tersebut.

Selang beberapa menit, Aufar pun pingsa, tepatnya saat ia sedang menuju ke arah ibunya yang menunggu sertifikat vaksin yang terpaut puluhan meter dari lokasi tempat penyuntikan.

Melihat Aufar pingsan, petugas pun membawa Aufar ke rumah sakit menggunakan ambulance yang telah terparkir di lokasi.

Setelah sempat dirawat Rumah Sakit Umum Teungku Peukan (RSUTP), pada Jumat (21/1/2022) sore, Aufar dirujuk ke RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh.

Pihak Dinas kesehatan (Dinkes) Abdya menyatakan siap memfasilitasi seluruh biaya pengobatan Muhammad Aufar Marsha (8) seorang murid SDN 1 Blangpidie, yang pingsan seusai disuntik vaksin.

"Iya, kami memohon maaf, ada miskomunikasi, dalam persoalan ini," ujar Kepala Dinkes Abdya, Safliati SST Mkes saat dikonfirmasi Serambi, kemarin.

Safliati mengaku persoalan pingsan nya murid SDN 1 Blangpidie itu, telah ditangani pihaknya.

"Insyaallah, seluruh kebutuhan dan biaya keberangkatan dan pengobatan kita tangani, dan kita juga ada memberikan uang saku untuk keluarga," sebutnya.